Melanjutkan artikel sebelumnya tentang penyebab power ampli protect.
Pada bagian ini akan mengulas power ampli protect
yang disebabkan adanya
kerusakan pada mesin power ampli.
Power ampli yang akan diulas power ampli 4ch kelas AB.
Dari beberapa kerusakan yang pernah Aku temukan,
kerusakan
ini terjadi akibat beban yang berlebihan.
Ketika
power ampli tidak mampu
memberi dorongan ke speaker
maupun subwoofer
maka akan menimbulkan tegangan
over.
Jika proteksi (alat protect) bekerja dengan baik,
ada kemungkinan
tidak merusak pada transistor penguat
akhir (Tr final).
Tapi jika proteksi tidak bekerja dengan baik,
maka akan
merusak Tr final
dan juga dapat menyebar kerusakan pada sekitar Tr final.
Seperti “resistor (R)”
dan”Tr driver”.
Dan kerusakan juga dapat berakibat kebagian” power supply”(catu daya)
Dari pengalaman yang pernah kukerjakan,
pertama melepas / memisahkan mesin dari
body heat sing (casing).
Kemudian perhatikan baik-baik kondisi mesin,
kemungkinan ada
komponen yang terbakar/gosong
maupun pecah.
Bila
memang ada,
maka fokus pertama disekitaran komponen yang bermasalah.
KETERANAGAN GAMBAR
* Kotak Merah bagian Power Supply
* Kotak Putih bagian Power Ampli 4ch
* Kotak Biru bagian Tone Control
POWER protect akibat kerusakan pada bagian "POWER AMPLI"
Jika yang
bermasalah pada bagian power ampli,
lepas komponen yang gosong/pecah (umumnya Tr Final),
kemudian
cek/ukur kondisi komponen pendukung sekitaran
komponen yang pecah tadi
dengan menggunakan alat ukur komponen (aku pakai avo meter)
jika ada komponen yang meragukan dalam pengukuran,
baiknya dilepas
kemudian diukur kembali untuk mengetahui kondisinya.
Jika
komponen masih bagus maka dipasang kembali,
namun jika rusak maka ganti dengan yang bagus
tapi pemasangannya pada penyelesaian akhir.
Setelah melepas semua
komponen yang rusak / meragukan,
kemudian beri tegangan (uji coba)
Jika led protect masih menyala
berarti masih ada komponen yang bermasalah,
namun
jika led power
yang menyala
berarti power ampli tidak protect lagi.
Selanjutnya,
Selanjutnya,
lengkapi komponen
yang tadi telah dilepas
dengan komponen yang bagus.
Kemudian menguji kembali
dengan memberi tegangan,
Jika memang sudah normal (tidak protect) maka uji dengan memberi suara,
apakah power ampli sudah benar-benar normal...?
Perlu di ingat
jika menguji power ampli tanpa casing/ heat-sing
(body)
ada batas panas yang harus diperhatikan,
karena panas yang ditimbulkan komponen (Fet - Tr) tidak menyebar.
Hal ini dilakukan sekedar menguji power ampli
untuk mengetahui bahwa
power ampli telah berfungsi dengan normal.
Maka sebaiknya hati-hati dalam pengujian.
Maka sebaiknya hati-hati dalam pengujian.
Untuk menguji lebih lanjut,
ada baiknya jika casing (body
pendingin) telah terpasang rapi ,
untuk menghindari terjadinya kerusakan yang
tidak Kita inginkan.
POWER protect akibat kerusakan pada bagian "POWER SUPPLY"
Jika yang bermasalah pada bagian power supply (catu daya).
Untuk
kerusakan pada power supply dapat disebabkan berbagai hal,
diantaranya
*Sumber
tegangangan (strum) yang tidak stabil,
*Adanya kerusakan pada bagian power ampli yang berakibat pada power supply,
*Adanya kerusakan pada bagian tone control (jarang terjadi).
*Power ampli sudah tua (lawas) akibatnya elco/ capasitor pada power supply soak/ rusak.
Untuk memperbaikinya
yang pertama dilakukan
melepas (copot) dioda penyearah
dari power supply menuju power ampli.
Hal ini dilakukan
untuk menghindari akan bertambahnya kerusakan pada power ampli,
karena
jika tegangan yang disalurkan power supply tidak stabil
dapat merusak komponen
pada power ampli.
Setelah melepas dioda
kemudian reparasi fokus pada bagian power
supply,
hingga tegangan yang dihasilkan power supply stabil.
Stabil tegangan dapat diukur dari sekunder toroid/kumparan.
Untuk contoh gambar diatas sekunder toroid 24 Volt CT tegangan AC.
Dari beberapa kerusakan,
yang umum di temukan
kerusakan
terjadi pada “mosfet power supply”
mosfet pada power supply
mengolah tegangan
yang akan disalurkan ke kumparan/ toroid,
dengan kemudi (driver) dari
IC driver.
IC driver yang umum digunakan tipe 494
namun ada juga yang menggunakan 7500
dll.
Kerusakan pada mosfet juga dapat diakibatkan karena
tegangan
kemudi yang diterima mosfet tidak stabil,
ciri-cirinya” mosfet cepat panas” ketika diberi tegangan
walaupun tanpa beban (dioda masih belum terpasang)
untuk memastikannya,
maka lepas semua mosfet,
kemudian mengukur tegangan pada jalur kaki in- (gate)
semua mosfet
dengan menggunakan avo meter.
Jika ada tegangan yang timpang
(tidak sama semua ukurannya)
kemungkinan ada
masalah pada komponen pendukung kemudi sekitar IC,
ataupun IC nya yang
bermasalah.
Dan perlu diperhatikan
jika papan PCB gosong
(biasanya bekas mosfet
terbakar)
dapat menjadi induktor pengantar tegangan,
berakibat tegangan kemudi
(driver) tidak stabil.
Selanjutnya
setelah tegangan MOSFET stabil,
pasang
satu mosfet tiap bagian
maka ada dua mosfet yang terpasang.
Hal ini dilakukan
untuk menghindari pemborosan mosfet
jika masih ada masalah pada power supply maupun power ampli.
Karena jika di pasang semua mosfet
yang umumnya pakai 6 mosfet
atau lebih (ada juga yang pakai
4 mosfet)
akan jadi pemborosan
ketika di uji dan ternyata masih ada masalah
ketika di uji dan ternyata masih ada masalah
dapat mengakibatkan
rusaknya mosfet,
dan terbuang sia-sia.
dan terbuang sia-sia.
Dengan menggunakan 2 mosfet
dapat
mengantisipasi pembororosan mosfet
jika masih dalam uji coba.
Selanjutnya power diberi tegangan ,
lalu mengukur tegangan dari
kaki output toroid dengan avo meter .
Jika sudah stabil, putus tegangan (off)
kemudian pasang dioda yang tadi di lepas.
Setelah dioda dipasang ,
sebaiknya perhatikan
kembali kaki komponen yang telah disolder
untuk mengantisipasi
bila ada
solderan yang menyatu (beradu).
Jika semua telah rapi,
uji kembali dengan memberi
tegangan.
Ketika sudah diberi tegangan
kemudian sentuh mosfet ,
apakah
terjadi panas yang drastis naik (panas berlebihan)
Jika memang terjadi panas yang berlebihan
maka segera putus tegangan (off)
Dari yang pernah kualami,
jika terjadi demikian maka ada
masalah pada bagian power ampli.
Dan jika telat memutus tegangan
dapat merusak
mosfet,
itu alasan kenapa pakai 2 mosfet ketika menguji.
Untuk menghindari banyaknya mosfet yang rusak ketika di uji (kalau masih korslet).
Dan untuk mengatasi masalah pada
bagian power ampli,
telah dipaparkan pada bagian atas.
Namun jika mosfet tidak panas ,
selanjutnya,
melihat led indikator
melihat led indikator
apakah power sudah kondisi normal
atau masih protect.
Jika sudah normal
dilanjut dengan pengujian menggunakan suara / speaker
(sebatas mengetahui apakah
power sudah normal berfungsi).
Setelah semuanya kondisi normal
, mosfet yang belum
terpasang dilengkapi kembali
hingga semuanya rapi,
kemudian mesin power dipasangkan kembali pada casing (body power).
Setelah terpasang rapi ,
uji kembali untuk
mengetahui hasil akhir.
=================================================================
Cara kerja power supply ampli (gambar diatas),
Step Up
Tegangan masuk 12V DC,
diolah melalui fet (tegangan pulsa)
kemudian melalui kumparan primer jadi tegangan magnetik.
Lalu diambil kumparan sekunder,
menghasilkan tegangan 24V AC.
Kemudian melalui dioda penyearah
24 V AC menjadi tegangan 24V DC.
=================================================================
Cara kerja power supply ampli (gambar diatas),
Step Up
Tegangan masuk 12V DC,
diolah melalui fet (tegangan pulsa)
kemudian melalui kumparan primer jadi tegangan magnetik.
Lalu diambil kumparan sekunder,
menghasilkan tegangan 24V AC.
Kemudian melalui dioda penyearah
24 V AC menjadi tegangan 24V DC.
===================================================================
Ok Kawan, sekian dulu,
dan jika Kamu mencoba memperbaiki sendiri,
sebaiknya telah memahami cara kerja perangkat power ampli
yang
sedang Kamu tangani
berikut cara menggunakan alat ukur (tester/Avo Meter)
untuk mengukur komponen yang rusak
pada perangkat power
ampli.
Karena jika terjadi kesalahan/ kegagalan
dalam memperbaiki perangkat power amplinya,
resiko ditanggung
masing-masing yaa.. :)